KUSTA - Pada Wanita
Temanis.com- Penyakit Kusta adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Penularan bakteri kusta dari satu orang ke orang lainnya melalui droplet. Penularan penyakit kusta tidak melalui bersentuhan kulit atau bersalaman, tinggal atau kerja bersama, pakaian, makan bersama, tetapi seseorang dapat tertular kusta apabila terkena percikan air liur dari penderita kusta yang lama dan erat, jika daya tahan tubuh yang kuat maka tidak akan tertular kusta karena penularan kusta perlu kontak fisik lama dan erat. Masih banyak sekali stigma negatif yang di dapatkan para penderita kusta sampai saat ini, sebaiknya jauhi penyakitnya bukan penderita ya, karena tidak ada satu manusia pun yang ingin terkena penyakit kusta, dengan tidak memberikan sitgma negatif membuat para penderita semangat menjalani hidup dengan baik dan bisa sembuh dari kusta.
Tanggal 30 Agustus 2023, Berita KBR dan NLR indonesia mengadakan talk show Ruang Publik KBR dengan judul "Wanita dan Kusta" dengan host keren dari KBR Rizal Wijaya dengan narasumber Yuliati (ketua PerMata Sulawesi Selatan dan OYPMK Perempuan) dari Takalar Sulawesi Selatan. Menurut Yuliati "Penyakit kusta tentu akan berbeda jika di derita oleh wanita, karena wanita lebih punya perasaan sensitif, jadi lebih mudah down, marah dan minder" Penyakit kusta bagi wanita dianggap sebagai monster yang menakutkan, selain berpengaruh terhadap kondisi fisik, penyakit kusta juga dapat merusak mahkota kecantikannya, karena karakteristik penyakit tersebut sangat merusak tubuh dan bersifat opurtunistik.
Hasil penelitian WHO dampak kusta pada pria dan wanita pada sampel 202 pasien kusta di Ribeirão Preto, Brazil menemukan bahwa kusta memperburuk ketidaksetaraan gender yang ada. Diagnosis kusta menyebabkan stigmatisasi diri lebih besar di kalangan wanita, sehingga berdampak besar terhadap kehidupan sehari-hari. Seperti wanita satu ini Yuliati termasuk wanita yang kuat, pantang menyerah dan berpikir positif, di saat masih kuliah Yuliati di vonis terkena penyakit Kusta yang tertular dari sepupu tahun 2011 ada bercak kecil di ibu jari kaki, dan butuh 1 tahun untuk memutuskan berobat, saat itu Yuliati down karena banyak melihat informasi yang salah dari internet, bahkan teman dekat pria (pacar) Yuliati harus putus dengan dirinya karena melihat informasi yang salah di internet mengenai kusta. Akhirnya Yuliati memutuskan pulang ke rumah dan berhenti kuliah. Terkena penyakit kusta membuat Yuliati tidak berterus terang kepada keluarganya di karenakan takut dengan reaksi negatif yang akan di dapat jika menceritakan bahwa Ia terkena penyakit kusta, tapi karena terus didesak oleh keluarga penyebab Ia harus berhenti kuliah, akhirnya Yuliati berterus terang kepada keluarga bahwa Ia terkena penyakit kusta. Ternyata reaksi keluarga tidak negatif dan mengajak Yuliati untuk berobat dari 6 bulan hingga 1 tahun Yuliati harus minum obat dan rutin ke Puskesmas, hingga akhirnya Yuliati sembuh dari kusta atau orang yang pernah menderita kusta (OYPMK).
Bercak kulit terkena kusta. (Pic: Permatasulsel.com) |
Yuliati bisa bangkit dan tidak mengurung diri lagi, bahkan wanita ini masuk dalam organisasi PerMata Sulawesi Selatan dan saat ini menjadi ketua PerMata Sulawesi Selatan. PerMata (Perhimpunan Mandiri Kusta) adalah sebuah organisasi untuk para penderita kusta dan orang yang pernah menderita kusta (OYPMK). PerMata sebagai wadah untuk membantu masalah para penderita maupun OYPMK yang cenderung mengisolasi diri. Yuliati ingin para penderita kusta dan OYPMK dapat menerima diri dan bangkit dari keterpurukan. Tanda terkena kusta yaitu ada bercak di kulit yang mati rasa, penebalan saraf yang disertai gangguan fungsi, ada benjolan merah yang panas, nyeri dan deman. Jika mendapatkan tanda-tanda seperti ini dan sudah kontak lama dan erat langsung dengan penderita sebaiknya periksakan diri ke Puskesmas terdekat.
Sosialisasi PerMata (Pic: Permatasulsel.com) |
Melalui PerMata Yuliati melakukan sosialisasi secara door to door ke rumah, sekolah dan melalui media, mengenai penyakit kusta kepada penderita, walaupun sering dianggap sebagai sales atau di tolak mereka tidak menyerah. Dengan sosialisasi berdampak positif bagi penderita kusta karena melihat Yuliati yang pernah menderita kusta bisa sembuh dan bangkit. Mengajak dan mendampingi penderita kusta untuk berobat ke Puskesmas agar tidak berdampak menjadi kusta disabilitas, karena penderita kusta yang berobat tidak dapat menularkan penyakit kusta ke orang lain.
PerMata mendapat dukungan dari NLR Indonesia untuk melatih teman-teman PerMata menjadi tim penyuluh agar bisa memberikan penyuluhan ke kabupaten-kabupaten tempat mereka tinggal dan NLR Indonesia juga mendukung 2 kabupaten di Sulawesi Selatan seperti di Bulukumba ada proyek Desaku dan Jeneponto ada proyek MarDika (Masyarakat Ramah Disabilitas dan Kusta) dan pelatihan-pelatihan dan peningkatan kapasitas kepada para pemuda-pemuda PerMata dan juga sosialisasi wanita dan kusta melalui KBR seperti saat ini bersama NLR Indonesia. Apa sih NLR Indonesia? NLR Indonesia adalah organisasi non-pemerintah (LSM) yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas termasuk akibat kusta.
Pesan untuk penderita kusta dan para OYPMK dari Yuliati "Jangan putus berobat, dan katakan pada diri sendiri, saya harus bisa lebih baik dari orang lain dan kita pasti bisa atau dalam bahasa Sulawesi Selatan bisa tun jaki"
-salam sehat-
Masih banyak stigma negatif utk penderita kusta. Bagus nih NLR terus sebarkan mengenai kusta krn masih banyak yang awam mengenai kusta. Akhirnya muncul stigma negatif
ReplyDelete