Apakah BBM Bersubsidi Membuat Polusi Meningkat di Jakarta?
![]() |
Pemandangan dari halte Transjakarta Seskoal Ciledug-blokM |
![]() |
Tangga menuju halte transjakarta seskoal |
Kenapa masih banyak yang memakai kendaraan pribadi?
Masih banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan
pribadi untuk beraktivitas, karena lebih nyaman dan cepat sampai tujuan. Masyarakat
masih menuntut untuk sebaik, senyaman dan semudah mungkin untuk beralih ke
kendaraan umum. Seperti lihat halte Transjakarta yang tinggi dan panjang berliku-liku tidak di semua halte di sediakan
lift untuk orang tua, disabilitas dan seperti pengalaman pribadi yang tiba tiba
kaki keseleo karena terpeleset saat naik halte Transjakarta terpaksa harus
menyeret kaki menyusuri halte sambil menahan sakit agar tetap bisa naik Transjakarta
karena tidak adanya lift. Jalan raya khusus Transjakarta juga harus steril dari
kendaraan pribadi agar lebih cepat sampai tujuan dan perbanyak armada lagi
karena menunggu Transjakarta harmoni lebak bulus bisa sampai 20-30 menit
akhirnya penumpang naik berdesakan di bus Transjakarta. Untuk fasilitas bus
sudah cukup baik ada AC, tempat duduk khusus orang tua, anak.
Dengan masih banyak masyarakat yang memilih kendaraan pribadi akhirnya berpengaruh juga untuk penggunaan BBM bersubsidi yang banyak dipakai oleh pengguna kendaraan pribadi yang mampu. Kementrian Keuangan menyebut BBM bersubsidi saat ini lebih banyak dinikmati oleh rumah tangga mampu. Karena itu, penyaluran BBM bersubsidi kepada masyarakat yang tidak mampu adalah hal yang penting Karena seharusnya BBM besubsidi untuk masyarakat tidak mampu. Saat coba ke pom bensin masih banyak kendaraan pribadi yang menggunakan BBM subsidi. kenaikan harga tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membuat sebagian besar masyarakat ekonomi rendah menjerit. Baru saja ekonomi masyarakat mulai pulih akibat pandemi Covid-19, kini dihadapkan pada kondisi naiknya harga beberapa jenis BBM yang diikuti oleh kenaikan biaya lainnya seperti transportasi, bahan pangan, dan lainnya.
![]() |
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulu Abadi |
Maompang Harahap, ST. M.M.(Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas KESDM) mengatakan bahwa “pembagian kewenangan Dirjen MIGAS dan BPH MIGAS. BPH MIGAS: UUD keppres 191 th 2014 menjamin pasokan BBM dan distribusi BBM minyak solar. Konsumen pengguna BBM subsidi sudah jelas untuk siapa saja ada di keppres 191 th 2014, data th 2019, 2020, 2021 volume penyaluran BBM menurun trendnya menjadi 5% dan 2-3%”
Tentu kenaikan BBM akan ada dampak positif dan
negatifnya bagi masyarakat menengah kebawah dengan adanya kenaikan harga bahan
pokok dari segi ekonomi dan lingkungan, untuk itu pemerintah menyediakan BLT
BBM untuk mengurangi dampak BBM dari segi ekonomi. Menurut Luckmi
Purwandari, ST. M.Si, (Direktur Pencemaran Udara KLHK) mengatakan bahwa Kualitas udara Jakarta mulai September
sampai saat ini kualitas udara menjadi membaik sejak kenaikan BBM. Pemerintah juga sedang menggodok
peraturan Kendaraan yang uji emisinya sesuai standar akan lebih rendah bayar pajaknya dari pada
kendaraan yang uji emisinya tidak sesuai standar akan lebih besar pajaknya.
Dr. Syafrin Liputo,A.T.D.,M.T (Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta) mengatakan bahwa ekspektasi masayarakat harus dipenuhi agar mau menaiki kendaraan umum. Tahun 2016-2017 sebelum kendaraan umum masal diintegrasikan secara masif, penumpang Transjakarta sebanyak 350 ribu penumpang perhari, setelah terintegrasi Januari 2020 atau sebelum pandemi naik 3x lipat yaitu sebanyak 1.041.000 penumpang perhari, naik karena adanya integrasi angkutan umum secara utuh dan menyeluruh sarana, prasarana, tarif, rute layanan, sistem pembayaran. Dari kenaikan pengguna angkutan umum maka akan megemat Konsumsi BBM tapi perlu penelitian lebih untuk jumlah angka pengurangan pemakaian BBM.
Dr.
Syafrin Liputo,A.T.D.,M.T (Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta) mengatakan bahwa
konsumsi BBM Subsidi bisa di hemat jika subsidi tepat sasaran. Sebaiknya jika
ingin tepat sasaran dengan menggunakan Pola mengikuti
pembayaran Transjakarta dengan
menggunakan kartu uang elektronik, yaitu BBM bersubsidi
sesuai dengan kartu account base tiketing jadi hanya penerima kartu yang bisa menggunakan BBM subsidi, masyarakat umum lainnya membayar bbm sesuai dengan
tarif.
Tulus
Abadi (Ketua Pengurus Harian YLKI) menyampaikan 2 rekomendasi pengendalian BBM
subsisi pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Pengendalian BBM subsidi harus
secara operasional atau insentif dan disinsentif,” Insentif adalah Pemprov DKI
harus mendorong sebanyak mungkin penyediaan transportasi publik massal sehingga
terjadi migrasi ke angkutan umum. “itu berkontribusi menurunkan emisi,”
ucapnya. Disinsentif bila masyarakat masih tidak mau menggunakan angkutan umum
yang sudah disediakan, artinya masyarakat harus menggunakan bahan bakar non
subsidi. “karena telah mencemari lingkungan dengan bahan bakar yang digunakan
pada kendaraan pribadinya,” tutur Ketua YLKI.
Dampak untuk lingkungan Akibat Pencemaran Udara
Pemanasan
global, banjir, cuaca ekstrim, udara semakin kotor akan terhirup dan masuk
dalam pernapasan mengakibatkan banyaknya usia muda menderita penyakit kanker,
Asma, Bronchitis, hati, ISPA.
-Salam Sehat-
Seram juga nih dampak polusi terhadap kesehatan manusia. Perlunya kita merawat kendaraan agar konsumsi BBM jadi lebih hemat
ReplyDeleteWarisan udara yang bersih dan sehat untuk anak cucu ye Mpo, jangan warisan duit aja. Thanks sudah mampir Mpo
DeleteYap dimulai dari diri sendiri setidaknya dg pakai kendaraan umum. Selain bs hemat BBM jg jd makin menjaga lingkungan kita karena emisi jadi berkurang
ReplyDeleteIya betul sesekali naik angkutan umum, harusnya pejabat kasih contoh juga ya, siapa tau masyarakatnya berpikir dan meniru. Thanks sudah mampir Mba.Artha
DeleteSetuju nih.. Aku pun pergi menggunakan tj atau naik sepeda bahkan jalan kaki bila jarang dekat.. Karena naik tj lebih hemat, serta nyaman dan juga bisa mengurangi polusi udara..
ReplyDeleteIyes Betul kendaraan umum sudah mulai nyaman ya jaman sekarang ada AC, tertib dan mudah ya.
DeleteAku mulai pake kendaraan umum yaitu tije karena nyaman. Cuma kendalanya sering lama busnya dtng. Duh kalo lagi buru2 bisa telat deh. Semoga ada perbaikan shg masyarakat lebih milih naik kendaraan umum.
ReplyDeleteIni pun yang sy alami, arah harmoni lebak bulus nunggunya lumayan menghabiskan waktu, sekalinya naik berjubel penuhh jadi kurang nyaman. Moga Pemda terus perbaiki kekurangan angkutan umum. Thanku sudah mampir Kak Renayku
DeleteSebenernya transportasi publik kita sudah mulai ada perbaikan, seperti TiJe, Jaklingko, maupun KRL, hanya aja masih belum tepat waktunya. Paling yang cukup tepat waktu itu MRT sama LRT. Pokoknya semangat terus buat pemprov DKI biar transportasi kita makin asik
ReplyDeleteIyes betul Kak Fenni sama perlu ditambah armadanya untuk rute rute di jam sibuk.. biar makin banyak yang naik kendaraan umum dan Bisa menghemat BBM subsidi. Thankuu sudah berkunjung
ReplyDeleteternyata BBM subsidi tuh kualitasnya lbh rendah dengan nilai oktan rendah ya, jadinya mencemari lingkungan juga
ReplyDeleteSebenarnya naik kendaraan umum lebih efektif, selain mengurangi kemacetan, dampaknya juga berkurang seperti polusi.
ReplyDeleteTapi masih yang lebih suka menggunakaan kendaraan pribadi ya kan.
Eh btw, biasanya kalau jarga BBM naik, harga kebutuhan pokok juga ya.