Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) Bagi Penyandang Disabilitas Remaja dan OYPMK (Orang Yang Pernah Mendertita Kusta)
Tehmanis.id, Jakarta - NLR Indonesia melalui Ruang Publik KBR rutin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai disabilitas, penderita kusta dan OYPMK (Orang Yang Pernah Menderita Kusta). Talkshow hari ini Rabu, Tanggal 25 Mei 2022 topik yang di bahas sangat menarik yaitu "Hak kesehatan seksual dan reprodukasi (HKSR) bagi OYPMK dan remaja disabilitas". Dengan nara sumber Nona Ruhel Yabloy (Project Officer HKSR, NLR Indonesia), Westiani Agustin, (Founder Biyung Indonesia), Wihelimina Ice (Remaja Champion Program HKSR) dan host terkeren di Ruang Publik KBR yaitu Rizal Wijaya.
Apa Sih HKSR?
Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) adalah menjamin setiap individu untuk dapat mengambil keputusan terkait aktivitas seksual dan reproduksi mereka tanpa adanya diskriminasi, paksaan, dan kekerasan. Penyandang disabilitas remaja punya hak yang sama untuk memenuhi hak kesehatan reproduksi. Hak ini bisa tercapai jika ada standar pelayanan kesehatan reproduksi bagi difabel, OYPMK, sama seperti yang diterima non disabilitas. Yang membedakan standar pemenuhan hak kesehatan reproduksi antara penyandang disabilitas dengan non-difabel adalah metode atau pendekatan untuk mencapainya.
Masa Pubertas Remaja
Remaja mengalami masa pertumbuhan dari usia anak menuju dewasa yang membentuk setiap sosoknya menjadi unik dan berbeda pada setiap remaja. Masa ini biasa disebut sebagai masa pubertas, Masa pubertas adalah proses perubahan atau perkembangan seorang dari segi fisik menjadi dewasa secara seksual. Pubertas yang terjadi antara anak laki-laki dengan perempuan berbeda waktunya. Secara umum, pubertas pada anak perempuan terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laki-laki. Pubertas pada anak perempuan terjadi pada rentang usia 10-14 tahun. Sedangkan laki-laki pada usia 12-16 tahun. Namun memang seiring dengan berbeda-bedanya kondisi tubuh manusia, proses itu terjadinya bisa berbeda-beda waktunya. Di masa pubertas remaja sudah mulai mengenal dan menyukai atau mengagumi lawan jenisnya, mulai mendapatkan menstruasi untuk perempuan, sebagai orang tua terkadang mengalami kesulitan menghadapi perilaku anak pada masa pubertas dan jika remaja disabilitas maupun OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta), pubertas dapat lebih menantang tidak hanya bagi remaja itu sendiri namun juga keluarga, lingkungan, guru serta pendampingnya.
Pentingnya Edukasi HKSR (Hak kesehatan Seksual dan Reproduksi)
Masih banyak yang beranggapan bahwa pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi khususnya bagi remaja masih merupakan hal tabu untuk diperbincangkan di rumah maupun di ranah publik. Padahal, Hak kesehatan seksual dan reproduksi merupakan hak bagi setiap orang tak terkecuali orang yang pernah mengalami kusta dan penyandang disabilitas. Menurut Nona Ruhel Yabloy (Project Officer HKSR, NLR Indonesia) "bahwa hak kesehatan seksual dan reproduksi ini penting karena biasanya ini menjadi hal tabu untuk dibicarakan, orang tua beranggapan bahwa anak akan tahu dengan sendirinya seiring berkembangnya usia, padahal seharusnya orang tua sudah mempersiapkan anak remaja khususnya remaja dengan disabilitas, OYPMK bahwa mereka juga punya hak untuk mengetahui, melihat perubahan apa yang terjadi, contohnya menstruasi, kadang tidak disampaikan kepada anak perempuan secara rinci step by step cara menggunakan pembalut dan mimpi basah tidak dijelaskan kepada anak laki-laki apa itu mimpi basah, sehingga anak dengan disibilitas dan OPYMK rentan menjadi korban kekerasan atau pelecehan, karena saling berkaitan ketika anak tahu dengan hak dan informasi ini, anak akan mampu melindungi dirinya sendiri dan mampu bersuara karena anak paham dengan haknya."
Terkadang orang tua sudah memberikan informasi kepada anak mengenai HKSR tapi belum sepenuhnya atau belum lengkap sampai ke hal-hal yang sensitif, karena beranggapan masih tabu untuk dibicarakan ke anak. Menurut Nona Ruhel Yabloy, Project Officer HKSR, NLR Indonesia, "penyebab edukasi kesehatan seksual dan reproduksi masih kurang karena, Informasi masih kurang dan beranggapan bahwa informasi ini tidak penting dan anak akan tahu dengan sendirinya dari informasi diluar yang begitu banyak, tapi sayangnya informasi yang benar itu sedikit sehingga kita perlu memberikan edukasi kepada orang tua, anak, pendamping dan guru di sekolah bagaimana mereka memberikan informasi yang tepat, karena itu hal penting, kenyataannya di lapangan masih ada anak yang proses memakai pembalut hanya 1 kali pembalut dalam 1 hari itu hal simpel yang harusnya diberi edukasi step by stepnya sehingga anak bisa menjaga kebersihan diri karena berkaitan dengan tubuh berkaitan dengan kesehatan reproduksi, dari pada anak mencari informasi di internet yang belum tentu benar, jadi orang dewasa disekitar seperti orang tua harus memberikan edukasi sejak dini."
Sejak Usia Berapa Anak Mengenal HKSR?
Umur berapa anak mulai mendapat edukasi mengenai HKSR ? Menurut Nona Ruhel Yabloy dan Westiani Agustin mulai dari sejak dini misalnya usia balita dengan mengenalkan anggota tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain, kebersihan diri, toilet training. Usia bisa relatif karena pemahaman anak berbeda-beda termasuk pada anak disabilitas dan OYPMK.
Tugas Ayah Atau Ibu untuk mengedukasi HKSR di Rumah?
Orang tua harus berbagi peran dalam memberikan informasi dan edukasi kepada anak. misalnya ayah berkomunikasi dengan anak perempuan mengenai menjaga diri, menyayangi diri. Anak laki-laki dan Ibu misalnya memberikan edukasi untuk tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan, memberikan kasih sayang kelembutan kepada perempuan. Untuk edukasi dan informasi HKSR tetap melihat kenyamanan anak, anak merasa nyaman berbicara mengenai HKSR dengan siapa Ibu atau Ayah, agar pesan yang disampaikan bisa sampai dengan baik ke anak.
![]() |
Pembalut Kain (pic : ig @Biyung Indonesia) |
Kemana Jika Ingin Konsultasi HKSR?
Untuk remaja atau orang tua yang ingin berkonsultasi mengenai HKSR bisa melalui NLR Indonesia atau melalui puskesmas terdekat melalui program PKPR atau program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja yang ada di Puskesmas terdekat dikotamu.
Edukasi HKSR Kewajiban Masyarakat & Pemerintah
Edukasi dan informasi HKSR jangan lagi dianggap tabu, harus di edukasi kepada anak sejak dini terutama anak disabilitas, OYPMK. Tugas mengedukasi bukan hanya pemerintah, masyarakatpun harus berperan serta. Semoga kedepan Pemerintah memfasilitasi dan menjamin hak pemenuhan HKSR seperti Hak lainnya.
Yuk sampaikan informasi dan edukasi mengenai HKSR dengan baik dan benar, karena akan menyelamatkan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi bagi penerus bangsa ini.
-Salam sehat dan HKSR-
Tonton live streaming youtube Ruang Publik KBR Klik disini
terkadang masih risih untuk bicara masalah seksual ke anak, tapi ternyata ini penting sekali. Goodinfo
ReplyDeleteSama masih sedikit risih tapi bisa dibicarakan pelan-pelan step by step sesuai dengan usia anak. Terima kasih sudah berkunjung
Deleteuntuk anak berkebutuhan khusus mis autis sama ya komunikasinya Bisa tanya dipuskesmas ya teh untuk konseling HKSR?
ReplyDeleteHi Kak Deita, anak disabilitas /berkebutuhan khusus dan non disabilitas sama bisa datang langsung ke puskesmas terdekat untuk informasi HKSR / bisa cek informasi ke NLR Indonesia. Terima kasih sudah berkunjung kak Deita🙏
Delete