PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENDUKUNG THREE ENDS DI ERA TEKNOLOGI



Temanis.com- Keberhasilan dan kesuksesan seseorang anak atau suatu bangsa pasti ada sentuhan lembut tangan-tangan perempuan. Perempuan dan anak di era teknologi seperti saat ini jangan dianggap mahkluk lemah yang bisa di lecehkan bahkan bisa melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Perkembangan jaman yang sudah begitu pesatnya, teknologi sudah semakin canggih perempuan sudah bisa sangat maju bahkan kesuksesannya bisa sama dengan kaum laki-laki.

Tanggal 27 November 2018, bertempat di Hotel Ritch Carlton Jakarta Kementrian PPPA bekerjasama dengan BPS (Badan Pusat Statistik) mengadakan seminar publikasi "Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2018" untuk mendukung perkembangan pembangunan gender dan anak dalam mendukung Three Ends yang artinya mengkampanyekan Akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, Akhiri perdagangan manusia, Akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan), dihadiri Indra Gunawan ketua pelaksana seminar dan sekretaris mentri PPPA Pribudiatna dengan narasumber dari BPS Nursyahrizal (bid perempuan), Dendi Romadhon.MSE (bid anak), Yoyo Karyono dan Ida Budianti.


Profil Perempuan Indonesia
  • Pencapaian Pendidikan Perempuan - Di Indonesia menurut Nursyahrizal perwakilan BPS untuk perempuan, bahwa AMH atau Angka Melek Huruf perempuan usia 15 tahun keatas masih lebih rendah dibandingkan laki-laki baik di perkotaan maupun dipedesaan. Angka pendidikan formal perempuan dalam jenjang SD lebih rendah dari laki-laki yaitu 97,04 persen dan 97,34 persen, tapi angka pendidikan formal SMP, SMA dan perguruan tinggi perempuan lebih besar dari laki-laki, pola ini sama baik di perkotaan maupun di pedesaan, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa perempuan Indonesia sudah sangat mengerti bahwa pendidikan itu sangat penting untuk masa depan. Dengan pendidikan yang tinggi perempuan bisa bersaing dengan laki-laki dalam karir dan tidak ada ketimpangan dalam kesetaraan gender.
  • Kualitas Kesehatan Perempuan - Suka melihat perempuan di cafe berkumpul dengan teman, baik laki-laki atau perempuan sambil merokok dengan santai tanpa beban, apa yang anda pikirkan? jawaban anda biasa saja, keren atau kasian, apapun jawaban anda bahwa yang paling penting adalah perempuan itu akan menjadi seorang ibu yang akan memiliki keturunan, apakah nanti setelah memiliki keturunan ibu akan melarang anak untuk merokok, sementara dirinya masih merokok dan apakah seorang ibu mau anak atau keturunannya terkena akibat dari bahaya rokok, pasti tidak mau ya! jadi STOP merokok untuk perempuan! Menurut data KPPPA bahwa perempuan di Indonesia yang mempunyai keluhan kesehatan sebesar 29,32 persen dan lebih banyak perempuan perkotaan dari pada perempuan pedesaan yang mempunyai keluhan kesehatan. Usia matang menikah perempuan menurut BKKBN adalah 20 -21 tahun, tapi akhir-akhir ini agak sedikit miris karena belum berusia matang bahkan masih usia anak sekolah sudah melakukan pernikahan. Setelah pernikahan banyak hal yang harus dihadapi perempuan, salah satunya adalah kehamilan atau mengandung, jika usia perempuan belum siap mental maupun fisik untuk mengandung, maka resiko yang dihadapi adalah kematian, jadi perempuan di Indonesia jagalah kesehatan dan menikahlah di usia yang cukup untuk menikah agar pada tahun 2030 mengurangi rasio kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.
  • Peran Perempuan Dalam Dunia Kerja - Dalam dunia pekerjaan perempuan dan laki-laki harus ada kesetaraan gender dan tidak ada kesenjangan dalam pendapatan atau penghasilan dan selalu memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dalam dunia kerja. Di era teknologi seperti saat ini sudah banyak perempuan Indonesia yang maju dalam dunia kerja, seperti banyaknya jumlah perempuan yang bisa menduduki posisi penting, seperti menjadi menteri di Indonesia.
  • Akses Penggunaan Internet Pada Perempuan Indonesia - 6 dari 10 penduduk Indonesia memiliki handphone atau smartphone, perempuan Indonesia di era teknologi sudah sangat maju dalam penggunaan internet dan menuju tren yang positif.Banyak perempuan atau ibu rumah tangga yang tidak berkarir memulai bisnis online untuk menambah penghasilan keluarga.


Profil Anak Indonesia
Perwakilan BPS untuk Anak diwakili oleh Dendi Romadhon, MSE, memproyeksikan bahwa 30,5 persen atau 79,6 juta jiwa penduduk Indonesia pada tahun 2017 adalah anak-anak berusia 0 - 17 tahun. Pemerintah melalui kementrian PPPA terus meningkatkan perlindungan anak seperti penghapusan kemiskinan anak, menciptakan lingkungan ramah anak, tidak ada lagi anak yang kekurangan gizi dan meninggal karena penyakit yang bisa diobati, dan memenuhi kebutuhan pendidikan anak.
  • Hak Sipil Anak - Anak juga mendapatkan hak sipil untuk mempunyai akta kelahiran karena jika tidak mempunyai akta kelahiran atau ketidakjelasan hak sipil anak akan berdampak pada status warga negara serta perlindungan terhadap anak dan hak serta kewajiban anak dimasa yang akan datang. Hasil konvensi PBB tahun 1989 mengharuskan semua anak didaftarkan segera setelah kelahiran.
  • Lingkungan Keluarga dan Perkawinan Usia Anak - Batas usia matang anak untuk menikah minimal adalah 20 atau 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.Menurut data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 sekitar 35 persen dari anak perempuan pernah kawin usia 15-17 tahun mengalami kehamilan yang pertama di usia 15 tahun ke bawah, sangat menyedihkan melihat data ini, karena kehamilan di usia dini akan lebih beresiko lebih besar.Jagalah anak-anak ibu dirumah, berilah pendidikan terbaik baik formal maupun religi, jangan sakiti anak baik fisik maupun mental, karena anak adalah penerus keluarga dan penerus bangsa ini.
  • Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan Anak - Anak sejak dalam kandungan dan setelah lahir wajib dijaga dan dirawat oleh ibu dengan sebaik-baiknya, seperti memberikan ASI eksklusif 0-6 bulan. Menurut data BPS tahun 2017 persentase bayi yang diberi ASI eksklusif di pedesaan lebih tinggi dari pada di perkotaan.Asi eksklusif sangat penting untuk kesehatan bayi juga ibu, jadi seorang ibu wajib memberikan ASI eksklusif kepada anak.Selain ASI balita atau anak juga harus mendapatkan imunisasi, pemerintah terus mengkampanyekan pemberian ASI eksklusif dan memberikan imunisasi kepada balita dan anak secara serempak di berbagai daerah untuk kesehatan anak-anak Indonesia.Jauhkan anak dari rokok, baik rokok aktif maupun pasif, menurut data Susenas tahun 2017 sebesar 1,30 persen anak usia 5 - 17 tahun merokok tembakau setiap hari.Rokok bisa mengakibatkan sindrom kematian bayi mendadak, pneumonia, meningitis dan infeksi telinga maupun bronkitis.
  • Pendidikan Anak - Masih banyak anak-anak Indonesia yang belum bisa menempuh pendidikan formal ataupun putus sekolah ditengah menempuh pendidikan, sebagian besar karena alasan ekonomi. Menurut data Susenas 2017 bahwa 83,32 persen anak indonesia usia 5 - 17 tahun bersatatus masih sekolah, sisanya tidak atau belum bersekolah atau tidak bersekolah lagi. Pemerintah terus berusaha agar anak-anak Indonesia bisa terus bersekolah diantaranya dengan program wajib belajar 9 ataupun 12 tahun dan Kartu Indonesia Pintar, selagi semua positif dan untuk kepentingan rakyat Indonesia, program-program pemerintah harus kita dukung.
  • Perlindungan Khusus Anak - Banyak anak-anak Indonesia yang tersangkut masalah hukum atau tindak pidana, untuk itu pemerintah harus berperan dengan memberikan perlindungan dengan menyediakan lembaga pembinaan khusus untuk anak yang tersangkut masalah hukum.Jumlah narapidana dan tahanan anak menurut data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan Ham tahun 2017 berjumlah 3.404 laki-laki dan 75 perempuan.Anak-anak masih banyak yang melakukan pekerjaan selayaknya orang dewasa untuk mencari nafkah membantu perekonomian keluarga, menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2017, bahwa sebanyak 7,23 persen anak usia 10-17 tahun bekerja, sebagian besar bekerja disektor informal.Pekerja anak tertinggi di Pulau Papua 16,72 persen dan terendah di Jakarta 3,23 persen.


Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2018
Menurut data BPS bahwa mayoritas pekerja disektor formal dan informal adalah laki-laki dan perempuan masih dibawah laki-laki di kedua sektor tersebut, yang mengakibatkan rendahnya pendapatan perempuan.
  • Kesetaraan Gender Kesetaraan gender mengacu pada persamaan hak, tanggung jawab dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan.Masalah yang sangat sering terjadi adalah pembedaan perlakuan dari lingkungan terhadap perempuan dan laki-laki yang umumnya berasal dari faktor budaya yang menyebabkan terjadinya ketidakadilan gender, seperti kekerasan terhadap perempuan, beban ganda, marjinalisasi, stereotype dan subordinasi. Untuk itu pemerintah terus meningkatkan kualitas perempuan dari sisi kesehatan, ekonomi, dan tenaga kerja serta menghapuskan diskriminasi, kekerasan dan praktek berbahaya bagi perempuan.Kementrian PPPA mempunyai program unggulan tetang perlindungan hak-hak perempuan yaitu "Three Ends" :
  1. End Violence Against Women and Children (Akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak).
  2. End Human Trafficking (Akhiri Perdagangan Manusia).
  3. End Barriers To Economic Justice (Akhiri Kesenjangan Ekonomi terhadap perempuan).
  • Kondisi Pembangunan Gender - Kondisi pembangunan gender semakin membaik, meskipun capaian pembangunan perempuan belum menyamai laki-laki. Umur perempuan lebih panjang di banding laki-laki, secara genetik perempuan memiliki derajat kesehatan yang lebih tinggi di bandingkan laki-laki, perempuan juga lebih banyak memperhatikan kesehatan di banding laki-laki. Laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama dalam mengeyam pendidikan, bahkan saat ini perempuan tingkat pendidikannya semakin menyamai laki-laki, karena laki-laki berhenti di tingkat kelulusan SMA dengan melanjutkan bekerja lalu melanjutkan pendidikan kembali, sementara perempuan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan kata lain kesetaraan capaian pendidikan antar gender akan tercapai.Ekonomi masih di dominasi oleh laki-laki, karena banyak perempuan bekerja di sektor jasa, penyediaan akomodasi dan perdagangan dengan tingkat produktivitas yang tidak begitu tinggi, sedangkan laki-laki bekerja disektor produktif seperti pertambangan, penggalian, pengadaan listrik dan gas, informasi dan komunikasi serta real estat yang pendapatannya lebih besar.

  • Kondisi Pemberdayaan Gender
  • Meski proporsinya hampir seimbang, ada beberapa hal yang patut disoroti dalam pekerjaan profsional yang dilakukan oleh perempuan antara lain : 
  1. Mayoritas pekerja profesional perempuan berada di sektor tenanga kesehatan, pendidikan (Department for professional employees). 
  2. Kurang dari 25 persen pekerja perempuan yang menggeluti teknologi informasi, matematika dan arsitektur.(Department for professional employees).
  3. Di dunia sains, hanya 30 persen peneliti perempuan, cukup jauh dibandingkan peneliti  laki-laki (LIPI).
  4. Perempuan bekerja disektor produktivitas rendah, sehingga menimbulkan kesenjangan pendapatan antara perempuan dan laki-laki.
  5. kontribusi perempuan dalam penciptaan pendapatan terus meningkat, walaupun masih belum bisa menyamai pendapatan laki-laki, tetapi perempuan di era sekarang terus meningkatkan kualitas pendidikan agar pendapatan semakin meningkat.

Keterkaitan Kesetaraan Gender dan Pembangunan Manusia
Dengan adanya kesetaraan gender maka pembangunan manusia akan semakin cepat tercapai, walaupun kesetaraan gender masih ada jarak antara laki-laki dan perempuan, tetapi di Indonesia prosesnya terus meningkat untuk mencapai kesetaraan gender dalam bidang apapun.


Profil Generasi Milenial Indonesia
Sekarang era teknologi dan sedang trend penyebutan generasi milenial, generasi milenial adalah generasi yang lahir tahun 1980 hingga tahun 2000 yang ingin serba cepat, mudah berpindah pekerjaan dalam waktu singkat, kreatif, dinamis, melek teknologi dan dekat dengan media sosial.
Tingkat pendidikan dan kesehatan generasi milenial lebih baik dibanding generasi lainnya. Tingkat penggunaan teknologi generasi milenial laki-laki masih lebih tinggi di banding perempuan dan masih ada kesenjangan gender di dunia kerja di antara generasi milenial.



Pemerintah terus menyuarakan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, tapi jika perempuan hanya diam tidak melakukan apapun, kesetaraan gender tidak akan pernah terwujud, jadi berdayakan dirimu, dan terus bergerak cepat meningkatkan pendidikan dan ekonomi, jangan hanya berdiam diri dirumah, walau hanya sebagai ibu rumah tangga yang selalu siap di garda terdepan dalam keluarga, tapi ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga selain mengurus keluarga, di era yang serba cepat, digital banyak yang bisa dilakukan mulai bisnis online, content writter, editor, freelance admin perusahaan, auditor atau akuntan, makeup artist, dan jika suka memasak bisa memberikan les memasak via online atau tatap muka, semua bisa dilakukan dengan waktu yang tidak menggangu pekerjaan perempuan sebagai ibu rumah tangga. Lebih bijak yuk menggunakan internet, jangan hanya dijadikan tempat untuk hal yang tidak penting seperti bergosip, nyinyir dan membuat hoaks. "jadikanlah internet sebagai temanmu yang akan selalu mendukungmu, jangan jadikan internet sebagai musuhmu yang akan menjatuhkanmu bahkan menyakitimu"


salam kesetaraan gender dan Three Ends
Temanis.com







Comments

  1. dark web free soccer predictions - thauberbet.com 카지노 카지노 matchpoint matchpoint 12bet 12bet 788‍를오 바카라라 바카라 바카라 바카라 바카라 파라오 바카라 바카라 파라오 바카라 파라오 바카라 파라오 파라오 파라오 파라오 파�

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Apartemen Apple 3 Condovilla Lebak Bulus Jakarta Selatan

Cara Mendapatkan Uang Dari Blog Ikuti 5 Langkah Ini